Rabu, 28 Desember 2011

Yoyoh Yusroh, Mutiara yang Telah Tiada

Ustazah Yoyoh, seorang Kader Dakwah dan Sekaligus Kader dari salah satu partai politik yang Hafal 30 juz dari al-Qur’an, adalah sosok luar biasa yang membuat kekaguman siapapun membuncah dengan segala kerendahan hati, keramahan, kebaikan, kedermawanan, ketangguhan, keibuan, kecerdasan, keuletan, ketelatenan, dan kesabaran yang beliau miliki.

Setiap amanah yang diembankan, beliau menjalankannya ‘sampai titik darah penghabisan’. Bunda Yoyoh adalah cucuran air mata air yang bening. Berparas dan berpostur biasa, namun kekuatan hati beliau dan kemampuan manajerial serta keunggulan dalam akalnya. Menjadikan almarhumah pantas menjalani sebagian besar hidup sebagai pemimpin (Hj, Neno Warisman)

Untuk ukuran seorang muslimah, beliau (lagi-lagi) memang luar biasa. Di tengah kesibukan yang sangat-sangat padat sebagai seorang anggota DPR, Da’i, sekaligus Ibu dari 13 orang anak, beliau tetap mampu melaksanakan tilawah al-quran 3-5 juz setiap harinya, shaum sunnah, shalat rawatib, dhuha, dan Qiyamul Lail, belum lagi menelpon anak-anak beliau untuk sekedar menanyakan bagaimana tilawah dan hafalan al-quran mereka, memasak untuk keluarga, mendengarkan curhatan anak-anak beliau, menjalankan tugas sebagai istri, sebagai sahabat, sebagai tetangga yang baik dan lainnya.

Permulaan cerita, berawal dari masa kecil beliau, kemudian saat-saat beliau berjuang bersama muslimah lainnya dalam mempertahankan hak muslimah untuk berjilbab, perjuangan-perjuangan dakwah lainnya, hingga masa-masa indah serta sedikit polemik kehidupan menuju jenjang pernikahan—untuk bagian ini, ada cerita tersendiri. Yang pasti perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik pula (ehm… stay cool guyz ;)).

Ada beberapa cerita menarik yang menelisik hati seraya, seharusnya kita bertanya pada diri sendiri, “Apa yang telah kita korbankan?”

Baik, lansung saja kita telusuri parts of a beautiful life’s -nya ustazah Yoyoh.

Pernah, suatu kali ustazah dan suami mengunjungi seorang akhwat berstatus mahasiswa S-2 tingkat akhir, yang baru beberapa hari melahirkan. Akhwat tersebut berkeinginan anaknya lahir setelah sidang, namun Allah berkehendak lain. Setelah berbincang, menanyakan kondisi dan sebagainya, beliau minta izin untuk ke toilet. Satu jam ditunggu, ustazah belum muncul di tengah mereka, lewat beberapa menit, datanglah beliau. Dan tak berlama-lama setelahnya, beliau berdua lansung pamit. Di perjalanan, bartanyalah suami beliau, “ummi di toilet kenapa lama banget Mi?”. menjawablah ustazah, diceritakan bahwa sewaktu di kamar mandi, ustazah melihat tumpukan kain popok bayi yang belum dicuci. Karena ikut merasakan bagaimana ‘lemahnya’ keadaan si akhwat setelah melahirkan, Akhirnya beliau memutuskan untuk mencuci semua tumpukan kain tersebut. Subhanallah. Begitu ringannya tangan beliau melakukan kebaikan langka tersebut.

Then, this is a next in other part. Ketika selesai rapat di ‘gedung’ bla-bla-bla. Sebelum pulang, beliau mengambil wudhu di salah satu “kamar mandi” disana. Lagi-lagi sang suami menunggu beliau di luar. LEBIH 15 menit, Tak biasanya ustazah selama itu. Ketika datang, beliaupun ditanya perihal apa sebab kejadian tersebut. Dan, aku cukup kaget membaca bagian itu, jawaban beliau. “Tadi ummi liat toiletnya kotor bi, jadi ummi nyikat tuh toilet. Af1 Bi, jadi nunggu lama”.

Wezz, siapa sih diantara kita yang tak kenal ustazah Yoyoh Yusroh? yang duduk di kursi parlemen hari ini, yakin pasti kenal ustazah Yoyoh, bapak presiden, perdana meteri, jajaran kabinet juga kenal ustazah yoyoh, seluruh anggota Partai paling Keren Sekali pasti kenal Ustazah, aktifis dakwah kampus di seluruh penjuru Indonesia tahu siapa ustazah, bahkan, muslimah palestina-pun tahu siapa ustazah. Namun, siapa yang menyangka orang yang dikenal, nyaris oleh satu Negara Indonesia bahkan dunia, menyikat kamar mandi di gedung tempat beliau mengabdi untuk NEGERI dan mencuci popok bayi yang bukan anak sendiri. Itu bukan perkara remeh temeh. SULIT.

Itu hanya beberapa bagian kecil IBADAH DALAM ARTI LUAS yang dapat kita ketahui dari sosok beliau, lainnya lebih baik baca sendiri. Dan konkritnya, kita harus mulai menata diri karena Masih banyak amalan lain yang menunggu, malaikat pun sekarang sedang menunggu untuk menuliskan amalan yang kita perbuat. Banyak sebenarnya, mulai dari rumah sendiri, wisma, kampus, de-el-el (ditujukan untuk diri sendiri). Hmm… Jadi teringat salah seorang kakak “akhwat” di Az-ZahRa yang mencucikan pakaian kakak “akhwat” satunya lagi. Subhanaallah. Buat akhwat lain, layak dicoba.

Ok, Next untuk sosial

Selain itu, ke-konsisten-an beliau dalam memperjuangkan palestina juga ikut membangkitkan ghiroh beliau dalam mengarungi kehidupan, bahkan untuk masalah hati. Maksudnya… ya seperti jika kesal pada anak, maka beliau akan merubah paradigma dengan menenangkan jiwa sekaligus mengatakan , “yang lebih patut membuat kesal itu bukan saudara seiman, apalagi anak. Lebih baik mengesali dan membenci para zionis yang tak punya nurani”. Oleh karena itu pula ustazah tak pernah merasa sakit hati terhadap saudara, karena seluruh rasa sakit hati beliau telah dituangkan kepada “para zionis yang tak punya nurani”. Wajar pula kecintaan beliau begitu subur terhadap negara Palestina sehingga nekat-nekatnya bawa sumbangan sosial berbentuk uang nyata ke Gaza. Padahal waktu itu, beliau hanya diberi izin disana selama 8 Jam, dikawal dan tidak boleh membawa bekal ataupun barang lainnya, jika melanggar maut tantangannya. Namun, Allah melindungi beliau, dan sumbangan tersebut sampai ke tangan masyarakat Palestina di perbatasan Gaza, tanpa diketahui oleh tentara Israel.

Untuk segala pengorbanan yang beliau berikan kepada Palestina. Pada saat VIVA PALESTINA V, Pemerintahan Palestina menjadikan Ustazah Yoyoh sebagai Warga Negara Palestina, dan diizinkan membeli tanah dan membangun rumah di tanah Palestina. Siapa yang tidak bahagia, jika memiliki tanah di Negeri tempat bersemayamnya Al- Aq’sa. Subhanallah.

Tentang Palestina, sebagian dari kita juga pernah membaca kejadian menarik ini, Waktu itu, beliau ditanya oleh mujahidah palestina,
“Ummu Umar, kam aulad indak”
“13” jawab beliau bangga
“Kam hafidzti minal qur’an”
“20 juz” kata beliau datar
“Hei. Apa saja yang kamu kerjakan di dunia ini, bukankah engkau hidup di negeri yang aman tanpa perang. Ayo segera selesaikan hafalanmu”. Sergah mereka. Saat itu beliau bertekad menyelesaikan hapalan al-quran beliau.

Disamping Palestina, Ustazah juga mendirikan beberapa yayasan yang berkonsentrasi di bidang pendidikan al-quran/menghapal alquran, dan beberapa yayasan yang dapat membantu permasalahan sosial di negara ini.
Sebelum kepergian beliau, Ustazah sempat mengirimkan surat untuk puteranya dan juga kepada salah seorang akhwat)

Kisah sendu dan kemenangan itu ada dilembaran akhir. Sulit untuk menggoreskannya, karena kesedihan sekaligus kemenangan terukir disana. Allah-pun memanggil beliau. Indonesia berduka, Tak henti-hentinya pesan instan di handphone, email dan seluruh jejaring sosial yang ada mengucapkan bela sungkawa dari seluruh dunia, teistimewa dari muslimah palestina yang begitu terkesan dengan pengorbanan beliau. Dan Kita-pun begitu kehilangan sosok luar biasa itu. Semoga Allah memberikan tempat terbaik disisiNya. Amiin

Satu hal pelajaran kehidupan yang membuat pembaca terpana, dan terngungu. NYATA, bahwa ALLAH ADALAH PEMEGANG JANJI SEMPURNA, tak pernah sekalipun ada janji yang tak ter-tepati. Seperti Ustazah, di dunia saja beliau telah mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Atas kebaikan, kesolehan, dan kedermawanan beliau. Mulai dari Keluarga sakinah, mawaddah warahmah, anak-anak shaleh—tiga anak perempuan yang menjaga diri saja sudah mampu membawa kedua orang tuanya ke syurga, apalagi 13 anak penghapal al-Quran, pangkat/jabatan (meskipun beliau tak pernah memprioritaskan hal itu), dan kenikmatan lainnya yang terkadang “membuat sebagian manusia” menggadaikan keimanannya demi kenikmatan tersebut.

Seharusnya, tak perlu ada lagi keraguan akan balasan dari Allah.
Jika Allah dan Rasulnya memerintahkan bangun di dua atau sepertiga malam, ya kerjakan saja. Tak penting jurnal-jurnal yang mengatakan bahwa shalat malam bisa menyehatkan sakit, atau tidak.

Jika Allah dan Rasulnya memerintakan berzakat dan bersedekah, ya… lakukan saja, tak penting tentang bahasan buku paling popular bahwa zakat dan sedekah akan membuahkan hasil beribu dan berjuta kali lipat atau tidak.

Jika Allah dan Rasulnya memerintahkan untuk melapangkan saudara, ya… lapangkanlah. Tak peduli ada atau tidak pembahasan para ilmuan bahwa jika melapangkan saudara maka diri kita pun akan dilapangkan.

Lalu jika ada yang bertanya, buat apa engkau bercapek-capek, mengeluarkan harta, rapat ini dan itu, bangun pula malam hari dan sebagainya. Maka jawaban yang tepat adalah “KARENA ALLAH MENYURUHNYA, DAN RASULULLAH TELAH MELAKUKAN HAL TERSEBUT SEBELUM KAMI”.

Jika Allah sudah berjanji, maka itu pasti. Jika Allah yang mengatakan bahwa,

Minta tolonglah dengan sabar dan shalat. Maka Bersabarlah dan shalatlah. Karena Janji Allah Pasti. Allah pasti menolong.
Bersedekahlah, sesungguhnya bersedekah itu ibarat menanam biji yang mampu menumbuhkan 7 bulir, setiap bulirnya berisi seratus biji pula. Maka bersedekahlah. Janji Allah itu pasti.

Berlapang-lapanglah engkau dalam majelis, maka lapangkanlah niscaya Allah member kelapangan untukmu (Al-Mujadilah 11). Maka… yup, lapangkanlah. Sesungguhnya janji Allah pasti. DAN TAK SEDIKITPUN KERAGUAN ADA PADANYA.

Mungkin satu lagi, untuk “KITA”, para muda-mudi tentang pesan spesial. Jika Allah yang mengatakan, bahwa “Perempuan baik untuk laki-laki baik” dan melarang mendekati zina, maka berusahalah menjadi lebih baik dan jauhi perkara-perkara yang mendekatkan diri pada zina. Karena SUNGGUH JANJI ALLAH ITU PASTI.

Meletakkan keimanan sebagai pondasi kehidupan, menjadikan akhirat sebagai prioritas, memang membuat dunia mengikut dengan sendirinya.

_Mari berusaha menjadi muslimah produktif dan efektif_ Bismillah.

Semoga bermanfaat

1 komentar:

  1. Aslm...buku yang bagus... :)
    tak ada habis2nya ketika bicara sosok ustzh Yoyoh Yusroh. sebagai referensi tambahan coba baca juga buku "Langkah cinta untuk indonesia"keren abizzz:)

    BalasHapus